Kamis, 20 Oktober 2011

KETAHANAN DAN KELELAHAN

Ketahanan Dan Kelelahan
            Ketahanan dan kelelahan berkaitan dengan batas kelelahan kemampuan maximal (BKM) dan merupakan kutub yang berlawanan dalam aktivitas fisik.
Batas Kemampuan Maximal (BKM)
BKM adalah Kemampuan maximal seseorang dalam menampilkan aktivitas fisiknya. BKM terdiri dari :
1) BKM Psikologik
2) BKM Fisiologik
BKM Psiologik terletak ± 30% dibawah atau diatas BKM fisiologik (Ikai, Yabe dan Ischii dalam karpovich dan sinning,1971). BKM fisiologik adalah atas kemampuan maximal yang sesungguhnya, artinya bila seseorang melakukan aktivitas melampaui BKM fisiologik, berarti dia melampaui batas keselamatan dan berarti dia telah mempertaruhkan nyawanya. Dengan demikian BKM psikiologik berhubungan dengan kekuatan mental yang erat hubungannya dengan kondisi psikologik atau motivasi atlet yang bersangkutan.
            Secara anatomik penentu BKM adalah :
a) ES 1, dalam hal ini khususnya otot.
b) ES II, dalam hal ini khususnya jantung.
            Secara Fisiologik penentu BKM adalah :
a) Kapasitas anaerobik, yang merupakan BKM primer.
b) Kapasitas aerobik, yang merupakan BKM sekunder.
Kapasitas anaerobik inilah yang merupakan BKM primer oleh karema faktor inilah yang menentukan terhentinya olahraga. Kapasitas aerobik adalah sebagai BKM sekunder oleh karena bukan dia yang menentukan kapan olahraga terpaksa harus dihentikan, tetapi ia dapat mengubah yaitu memperlambat atau mempercepat lelah berat, yaitu apabila kapasitas aerobik adalah besar maka kelelahan lambat datang, sedangkan bila kapasitas aerobik kecil karena malas berlatih maka kelelahan lebih cepat datangnya.. Bila kapasitas aerobik besar, maka habisnya kapasitas anaerobik lebih lama, artinya orang tidak menjadi mudah lelah.
Tata hubungan anaerobik – aerobik yang berarti juga tata hubungan antara intensitas/beban olahraga, tata hubungan itu adalah :
1) Intensitas anaerobik < kapasitas aerobik → beban/intensitas olahraga normal/normal load/ submaximal load.
2) Intensitas anaerobik = kapasitas aerobik → Beban/intensitas olahraga maximal/crest load/maximal load.
3) Intensitas anaerobik > kapasitas aerobik → Beban/intensitas olahraga over load/supramaximal load.
Tujuan Pelatihan fisik hakekatnya adalah meningkatkan BKM primer maupun sekunder melalui pelatihan anaerobik dan pelatihan aerobik.
Sasaran pelatihan fisik baik anaerobik maupun aerobik adalah :
a) Lokal : Otot otot yang diperlukan sebagai tugas gerak.
b) Umum : Pelatihan ergosistema secara menyeluruh.
Pelatihan aerobik local adalah pelatihan daya tahan dinamis otot/kelompok otot tertentu.
Tujuan pelatihan ini adalah :
a) Seluler ( ES I Lokal) yaitu sel sel setempat yang menjalani pelatihan.
b) Extraseluler ( ES II Lokal) yaitu meningkatnya kemampuan mendukung sistem extraseluler oleh karena meningkatnya vaskularisasi jaringan otot setempat.
Pelatihan aerobik sistemik adalah sumasi/penjumlahan pelatihan pelatihan aerobik local yang terjadi pada sejumlah besar otot otot tubuh secara simultan seperti yang terjadi pada berbagai bentuk olahraga yang bersifat aerobik.
Tujuan pelatihan ini adalah :
a) Seluler ( ES I) yaitu seluruh sel sel yang terlibat secara sistemik dalam kegiatan olahraga tersebut.
b) Extraseluler ( ES II) yaitu meningkatnya kemampuan mendukung dari ES II.

Pelatihan anaerobik lokal adalah pelatihan otot pada umumnya, oleh karena daya untuk kontraksi otot selalu berasal dari mekanisme olahdaya anaerobik.
Pelatihan anaerobik sistemik adalah terciptanya kondisi latihan pada seluruh sel dalam tubuh.
Ketahanan fisik terdiri dari :
1) Ketahanan fisik biologik
            Kemampuan fisik/jasmani untuk melawan dan mengatasi berbagai ancaman lingkungan yang cenderung menimbulkan kerusakan jasmani atau penyakit baik yang bersifat infeksi maupun yang bersifst non infeksi.
2) Ketahanan fisik fungsional
            Kemampuan fisik/jasmani untuk melawan dan mengatasi beban atau tugas fisik yang akan menyebabkan terjadinya kelelahan.
Pada pelatihan tenaga dalam kondisi pelatihan diciptakan dengan mengurangi pasokan O2 yaitu dengan mengendalikan atau menahan nafas selama melakukan jurus jurus latihan.
           

0 komentar:

Posting Komentar